Ust. Abu
Wildan, Lc.
Definisi
Pengertian hewan qurban (Udhhiyah) secara syar’iy adalah, “Hewan yang
disembelih pada hari Nahr (Iedul Adhha) dalam rangka taqarrub (mendekatkan
diri) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Lihat
Al-Majmu’: 8/215, Syarah Muslim: 13/93, Fathul Bari: 11/115, Subulus Salam:
4/166, Nailul Authar: 5/196, ‘Aunul Ma’bud: 7/379, Adhwa`ul Bayan: 3/470).
Dalil Berqurban
Dalil Berqurban
Dalil
al-Qur`an, di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Maka
dirikanlah shalat karena Rabbmu dan sembelihlah hewan qurban.” (QS. Al-Kautsar:
2). Menurut sebagian ahli tafsir seperti Ikrimah, Mujahid, Qatadah, ‘Atha`, dan
yang lainnya, النَّحْرُ dalam ayat di atas
adalah menyembelih hewan qurban. Syekh Asy-Syinqithi rahimahullahu dalam
Adhwa`ul Bayan (3/470) menegaskan: “Tidak samar lagi bahwa menyembelih hewan
qurban masuk dalam keumuman ayat وَانْحَرْ.”
Adapun dalil
dari As-Sunnah, diantaranya adalah sabda Rasulullah shallallohu 'alaihi wa
sallam, "Sesungguhnya yang pertama kali kita mulai pada hari ini adalah
shalat. Kemudian kita pulang lalu menyembelih hewan qurban. Barangsiapa berbuat
demikian maka dia telah sesuai dengan sunnah kami, dan barangsiapa yang telah
menyembelih sebelumnya maka itu hanyalah daging yang dia persembahkan untuk
keluarganya, tidak termasuk ibadah nusuk sedikitpun.” (HR. Bukhari no. 5545 dan
Muslim no. 1961/ 7).
Sebagian
ulama berpendapat wajibnya menyembelih hewan kurban. Al-Imam Abu Hanifah
rahimahullah berpendapat bahwa menyembelih hewan kurban adalah wajib bagi yang
mampu. Adapun jumhur ulama menyatakan itu adalah sunnah mu’akkadah (yang di
tekankan), dan bukan suatu hal yang wajib.
Dalam riwayat Ibnu Abbas radhiyallohu 'anhuma, Rasulullah
shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiga perkara bagiku wajib, namun
bagi kalian sunnah, yaitu shalat witir, menyembelih qurban dan shalat iedul
adha” (H.R. Ahmad dan Hakim).
Keutamaan Berqurban
Banyak
keutamaan yang akan diberikan kepada Allah bagi mereka yang menyembelih hewan Qurban.
Diantranya adalah:
1. Termasuk ibadah utama
Al-Qur'an
mengabarkan, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidup dan
matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan
demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)’.” (QS. Al-An’am: 162-163).
Syekh Ibnu Taimiyyah rahimahullahu berkata, "Allah
Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang
agung (dalam surat al-Kautsar), yaitu shalat dan menyembelih qurban yang
menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.” (Kitab Majmu’
Fatawa: 16/ 531-532).
2. Termasuk Syiar Islam
Allah berfirman, “Dan telah Kami jadikan untuk kamu
unta-unta itu sebagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak
padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam
keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan
beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak
meminta-minta) dan orang yang meminta.” (QS. Al-Hajj: 36).
3. Mendatangkan Ridho Allah
Al-Qur'an menjelaskan, “Daging-daging unta dan darahnya
itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari
kamulah yang dapat mencapainya” (QS. Al Hajj: 37).
4. Amalan yang dicintai Allah
Rasulullah
shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai
Allah dari Bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan
qurban”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim).
5. Mendapat ampunan
Dalam
sebuah riwayat dikatakan, "Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan
sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu
dari dosa−dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah : Sesungguhnya shalatku,
sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah SWT, Rabb alam semesta. (HR.
Abu Daud dan At-Tirmizi).
6. Menjadi saksi
Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya hewan qurban itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi)
dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak disuatu tempat
disisi Allah sebelum mengalir ditanah. Karena itu, bahagiakan dirimu
dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan hakim).
7. Berpahala banyak
Rasulullah
shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pada tiap-tiap helai bulunya itu
kita memperoleh satu kebaikan". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Ada
Shahabat pernah bertanya pada Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam, "Apa
maksud ibadah qurban ini?" Beliau menjawab: "Ini sunnah bapak kalian,
Ibrahim 'alaihis salam." Dia bertanya lagi: "Apa yang kita peroleh
darinya?" Beliau menjawab: "Dengan setiap helai bulunya ada satu
kebaikan." Dia berkata: "Bulu yang halus-halus itu?" Beliau
menjawab: "Ya. Pada setiap helai bulu yang halus itu dapat satu
kebaikan." (HR. Ibnu Majah dan at-Tirmizi).
Demikian
sekilas pembahasan tentang qurban, semoga kita dimudahkan
Allah untuk melaksanakannya. Wallohu a'lam, semoga bermanfaat. Wa shollallohu 'ala Muhammadin wa 'ala
alihi wa shohbihi. Wal hamdu lillahi robbil 'alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar